Selamat Datang Di Blog Sederhana Saya ini Mohon Dukungan Dan Patisipasinya yoo dengan Subscribe And Like Channel Youtube dan Fanspages Saya..supaya saya bisa berbagi informasi menarik dan ilmu Yang Bermanfaat Untuk Kita Semua Sekian Terimakasih broo...

Tuesday, October 16, 2018

Jenis-jenis dari CHIP MEMORI ROM Dalam Mikroprosesor PART3




PART 3
CHIP MEMORI ROM

3.1  Bermacam Jenis Memori

Secara umum, jenis memori yang ada di pasaran elektronika  sangat banyak, namun biasanya klasifikasi memori  dibedakan pada 2 parameter yaitu   moda  transfer  datanya  (paralel  atau  serial)  dan  daya  simpan datanya(volatile  atau non volatile). Dalam konteks  sistem mikroprosesor yang dibahas  dalam buku ini menitikberatkan pada memori jenis paralel, baik itu volatile dan non volatile.

Maksud   dari  memori  jenis   paralel   adalah   bahwa   chip  memori tersebut  memiliki jalur  data  secara  jamak  atau  paralel,  artinya  proses transfer  data dari/ke memori  dilakukan  secara  serentak pada  saat yang bersamaan di semua jalur data yang ada.  Sedangkan memori jenis  serial dimana  jalur  datanya  hanya  terdiri  dari  1   jalur,  maka  proses  transfer datanya  dilakukan  secara  satu per  satu  dari  waktu  ke waktu.  Sebagai contoh perbandingan,  misalnya memori jenis paralel  dengan jalur  data 8 bit hanya memerlukan  waktu 1  T (periode) saja untuk mentransfer  data 8 bit, sementara  memori  jenis  serial memerlukan  8  T untuk  mentransfer data yang  sama.  Dalam  hal ini jenis memori jenis  paralel jelas  lebih  cepat transfer  datanya, namun memori jenis paralel  menjadi 8  kali lebih boros dalam hal pengkabelan karena  sesuai dengan jumlah jalur data yang ada.
Masing-masing  jenis memori  yang  sudah disinggung  di  atas  tentu memiliki   keunggulan dan  kekurangan   masing-masing, itulah yang disebut sebagai trade-off.

3.2  ldentifikasi  Jenis Memori Berdasarkan  Part Number

Berdasarkan daya simpan datanya, memori paralel yang lazim digunakan  pada  sistem  mikroprosesor terbagi menjadi 3 kelas, yaitu jenis ROM(Read  Only Memori),  jenis  RAM (Random  Access Memori) dan NVM (Non  Volatile Memori).
ROM  adalah jenis  memori  yang  dirancang  untuk  menyimpan  data selama periode waktu yang sangat lama, bahkan  kalau perlu seterusnya. Data  yang sudah  tersimpan  di memori  ROM  direncanakan  tidak untuk dirubah, diganti atau dihapus

Proses pengisian  data pada memori ROM disebut "burning",  istilah tersebut  dikarenakan  bahwa  pada  saat pengisian  data(baca : pengisian program)  maka  memori  ROM  membutuhkan tegangan  tinggi  di  atas level IC transistor logic (TTL).
Beberapa  varian dari jenis  memori ROM diantarnya  adalah EEPROM (electrically erasable programmable read-only memory), EPROM (erasable programmable read-only memory),  dan PROM(programmable read-only memory). EEPROM  adalah jenis ROM yang  dapat  ditulisi  dan dihapus  secara  elektrik.  EPROM  adalah jenis ROM dimana datanya ditulis secara elektrik, tetapi untuk menghapusiya hams menggunakan  sinar ultra violet. PROM adalah jenis memori ROM dimana  begitu   memori   tersebut   sudah diprogramt""maka   data  yang tersimpan  akan tersimpan  secara permanen  dan tidak bisa  dihapus. Dari ketiga  jenis   ROM   tersebut,   maka  jenis  EPROM-lah   yang  populer digunakan  pada  sistem mikroprosesor di kalangan mahasiswa  di era tahun
1990an.                        

                               

Salah satu contoh wujud  fisik memori  EPROM  ditunjukkan  seperti pada gambar  3.1. Part number memori jenis  EPROM biasanya  ditandai dengan dengan  awalan  27:XX, seperti  contoh  di atas,  pada baris  kedua tertulis 2732.
Perinciannya sebagai berikut:
27 = Kode memori jenis EPROM
32 = Kapasitas memori tersebut adalah 32/8 = 4 Kilo Bytes (KB).

Jika misalnya  ada IC memori  lain dengan part number  2716, maka  IC tersebut adalah memori jenis EPROM dengan kapasitas  16/8 = 2 KB. 


Beberapa  part  number  IC  memori  jenis  EPROM  yang  ada  di pasaran misalnya  :     2716,  2732, 2764, 27128,  27256 dan seterusnya. Dengan menggunakan contoh sebelumnya, pasti anda bisa menghitung sendiri berapa kapasitas dari IC seperti contoh di atas kan ?

3.3 Kategori & Fungsi Pin Pada Memori

Mirip  dengan  kategori  pin  pada  IC  mikroprosesor,  jumlah kategori pin pada IC memori biasanya ada 4 yaitu :

•     Pin Catu Daya(power supply)
•     Pin Alamat(address)
•     Pin Data(data)
•     Pin Kontrol(control)

Seperti telah disinggung pada bab 2, kategori di atas sekaligus menunjukkan fungsi pin yang bersangkutan pin catu daya adalah untuk saluran arus listrik, pin address untuk salurnn alamat, pin data adalah untuk saluran lalu lintas data dan pin kontrol untuk sinyal kendali IC.


Seperti  ditunjukkan  pada  gambar  3.2,  pin  untuk  power supply adalah pin nomor 12 (GND) dan 24 (VCC). 
Pin untuk address adalah nomor  8,  7,  . . .      1     yang berfungsi sebagai  AO,  Al   ...  A7,  ditambah dengan pin nomor 23, 22,  21  dan 19  yang berfungsi sebagai A8, A9, All dan AlO.  Pin untuk  data mulai  9,  10,  11,  13,  14  ...   17  yang berfungsi sebagai DO, Dl  ...  D7.

Pin kontrol pada EPROM adalah OE/VPP (pin nomor 20) dan CE (pin nomor 18). Pada pin OE/VPP memiliki dua fungsi yaitu :   pada saat EPROM  sedang  di-burning  (baca : diprogram),  maka  pada  pin  inilah harus diberikan tegangan  pemrograman  (atau VPP) yang berkisar antara 12.5 sampai  22  Volt (tergantung   kodenya).  

Setelah  selesai  di-burning dan hendak  digunakan  pada  sistem  mikroprosesor,  maka  pada  pin  ini harus diberikan logika LOW (perhatikan  tanda bar pada OE berarti active low) agar supaya data yang tersimpan  dapat dibaca oleh mikroprosesor. Pin kontrol lainnya yaitu chip enable(CE) dan bersifat active low, pin ini berfungsi   untuk  mengaktifkan   IC  EPROM   pada   saat   datanya   akan diakses  oleh  mikroprosesor.   Pada  IC  EPROM,  pin  CE  dan  OE harus diaktifkan   bersamaan  jika   ingin   mengambil   data  pada  IC  EPROM tersebut.  Jadi pin CE dan OE harus mendapatkan  logika LOW pada saat mikroprosesor  ingin mengakses  data dari IC EPROM.

Gambar   3.3  menunjukkan   layout  pin  dari 2716 sampai 27256. Fungsi  dari pin pada IC memori  mirip dengan  pin pada  mikroprosesor.   Jika  diperhatikan  secara teliti  gambar  3.3,  maka sebagian  besar  posisi  pin  menunjukkan  fungsi pin  dengan  pola  yang sama. Sebagai contoh, IC EPROM 2716 deagan  2732 urutan fungsi pin- pinnya nyaris sama, demikian juga untuk part number yang lain.




3.4  Cara Mengisi Program Pada Memori EPROM

Proses  burning   atau  pengisian  program   pada  IC  EPROM   harus memenuhi  syarat sebagai berikut:

1.    IC harus dalam keadaan  mendapatkan  power supply, yaitu pin VCC  dan  GND  terhubung   ke  catu  daya  DC  sebagaimana mestinya.
2.     Pin CE harus dalam kondisi LOW (active low).

Sedangkan  langkah-langkah pengisian  program  pada IC EPROM harus berurutan  sebagai berikut :

Langkah   1.   Saluran  alamat (address  bus)  disetting pada alamat  awal yaitu 0000 Hex.

Langkah   2.   Saluran  data  disetting  sesuai  dengan  kode  program  yang telah dirancang

Langkah  3. Pada pin VPP harus diberikan tegangan DC pada level yang sesuai   dengan   spesifikasi  IC  EPROM nya, Karena   masing-masing EPROM  kadang-kadang  membutuhkan  level  tegangan  pemrograman yang berbeda.

Langkah   4.  Pemberian   tegangarJpemrograman  pada  pin  VPP  hanya boleh   dilakukan   dengan lama waktu   sesuai   dengan   spesifikasi   IC EPROM yang digunakan, karena  setiap IC EPROM berbeda-beda  durasi pulsa pemrogramannya.

PENGGUNAAN IC  EPROM   untuk  belajar  mikroprosesor  bagi pemula sudah jarang  dilakukan,  mengingat   bahwa  harga  IC  EPROM relatif mahal dan rentan rusak jika sering ditulis - hapus - tulis - hapus - tulis - dan seterusnya,  sehingga  sekarang  lebih populer  digunakan  IC NVM sebagai altematif yang lebih ekonomis.

3.5 Cara Mengakses Data Pada Memori EPROM (Proses  Baca)

Pada saat mikroprosesor ingin mengakses isi data dari EPROM, maka proses tersebut disebut sebagai proses baca atau READ. Mikroprosesor  memiliki  pin RD (read)  sebagai pin pemberi  kode bagi IC memori  pada  saat proses  baca akan  dilakukan.  Pada  mikroprosesor 8031  pin  RD  akan  dikombinasikan   dengan  pin  PSEN  sebagai  sinyal pemberi kode bagi EPROM, sinyal inilah sebagai tanda bahwa mikroprosesor "meminta"  data kepada EPROM. 


Data  pada  EPROM   dapat juga  diakses  secara  manual  tanpa harus  menggunakan  mikroprosesor,  asalkan  syarat-syarat  yang diperlukan untuk mengakses  data EPROM terpenuhi.

Sebagai  contoh  ilustrasi  untuk  mengakses  data  yang  tersimpan   dalam EPROM ditunjukkan pada gambar 3.4.




Keterangan Gambar

1. RPl   dan   RP2   Eerfungsi   sebagai   resistor pull up, yaitu memberikan   logika  l (high)  pada  saluran  address AO  sampai Al1 sehingga logikanya   tidak   "mengambang"  saat switch DSWl dan DSW2 dalam keadaan terbuka (open).

2. DWS1 dan  DSW2   berfungsi   sebagai   penghubung   saluran address ke  ground (GND).  Jika  diinginkan   agar  pada  jalur address berlogika  O  (low), maka switch harus  di-ON-kan, dan sebaliknya jika  diinginkan  agar pada jalur  address berlogika  1 (high), maka switch harus di-OFF-kan (terbuka),  otomatis jalur address akan mendapatkan logika 1 karena  terhubung  ke VCC melalui resistor pull up.

3. Pin CE dan OE masing-masing terhubung  oleh resistor pull up dan  push  button.  Jika  push  button  tidak  ditekan, maka pin tersebut mendapatkan logika 1 karena  terhubung   ke   VCC melalui Rl  dan R2.

4. Resistor  RN adalah resistor  pem batas arus yang diseri dengan LED sebagai indikator logika 1   atau O dari saluran data. 


Rangkaian seperti gambar 3.4 dapat digunakan untuk melihat isi memori EPROM satu per satu  alamat. Cara yang digunakan seperti gambar tersebut adalah cara manual, dan cukup membosankan. Bagi  mereka para pemula yang baru belajar  mikroprosesor, titik beratnya lebih kepada  pemahaman  tentang bagaimana caranya  untuk  mengakses isi memori yang  tersimpan  di  EPROM.  Rangkaian  gambar 3.4 hanya sebagai  salah satu contoh  saja yang dapat  digunakan  untuk  melakukan observasi memori EPROM.




Brain Storming

Contoh  gambar  3.4 menggunakan EPROM  2732  (berkapasitas  4 KB)
sebagai memori yang diobservasi.

Tahukah anda seberapa banyak alamat yang dimilikinnya? 
Jawabannya pastinya adalah 4096 alamat

Nah, jika data yang tersimpan di setiap alamat tersebut ingin dilihat satu per satu,  masih  sanggupkah anda melakukan  observasi  dengan cara manual? berapa  banyak  waktu yang  diperlukan  untuk  mengobservasi keseluruhan  alamat pada IC tersebut ?

Kira-kira anda bisa menerka sendiri, apa sebabnya observasi IC memori secara manual adalah pekerjaan yang membosankaaannn hahaha..

Next PART 4 DIPOSTING . THANKS !!

No comments: